Oleh : Agustina Ika Lestari
Siapa sangka Motor Vixion sebagus ini,
Ilegal punya?
Lembang, Dsn. Panda, Ds. Lembang, Kec.
Sanggau Ledo, Kab. Bengkayang nama kampungnya dan Dadi (58 Tahun) adalah pemiliknya.
Motor Vixion ini adalah Ilegal punya nama dan dibeli dari Malaysia Tahun 2009
oleh Dadi buat anaknya.
Semua sama dari body motor dan segala
macamnya, persis sama dengan motor Vixion Indonesia, tapi tak sangka ini Motor
Malay punya.
Motor ini sudah banyak di modifikasi
oleh Dery dan Reza anak Dadi tersebut. Yang hebatnya lagi motor ini pernah di
bawa ke Pontianak sampai 3 (Tiga) bulan lamanya. Bahkan Pontianak yang
penjagaannya ketat sekali pun terhadap barang Ilegal sanggup tertipu.
Inilah kawasan perbatasan, kalau tidak
ada barang luar negeri atau negara tetangga mungkin tidak sah kali ya…
‘Cintailah Produk Dalam Negeri’ semboyan
yang selalu disampaikan Pemerintah Indonesia untuk warga negara. Sepertinya
semboyan itu kurang di pakai untuk warga di sekitar perbatasan dengan negara
Malaysia. Karena dari hal kecil saja seperti produk makanan, minuman, barang
sembako bahkan produk besar seperti Motor atau Mobil pun banyak dari Malaysia
yang dimiliki oleh warga sekitar Kecamatan Sanggau Ledo, Seluas, dan yang paling
terdekat adalah Jagoi Babang.
Kenapa warga disini lebih banyak yang
memilih dan memiliki motor dari negara jiran, alasannya karena “Harganya yang
murah dan cukup terjangkau”.
Dengan uang Rp. 6.000.000,- saja bisa
mendapat motor Yamaha MX baru serta kualitas bagus. Kebanyakan motor Malaysia
ini mereka gunakan untuk pergi ke kebun atau ladangnya, karena rata-rata daerah
sini memiliki ladang yang jauh dan mereka anggap motor Malaysia lah yang lebih
pas serta tahan banting, bahkan motor ilegal ini digunakan kawula mudanya untuk
jalan-jalan juga lho.
Semboyan tinggal semboyan negara yang
penting masyarakat dapat memenuhi hidup mereka sehari-hari tanpa memandang
produk yang digunakan adalah produk luar negeri. Karena harganya yang
terjangkau oleh masyarakat perbatasan sehingga itulah barang dari negara
Malaysia lebih laris dijual dibanding barang dari Indonesia sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar