TEKNOLOGI DAN PENYAKIT SAMA-SAMA MAJUNYA

Oleh : AGUSTINA IKA LESTARI

Minggu, 23 September 2012. Di sebuah kursi panjang, di rumah penginapan para pasien terlihat anak kecil terbaring lemah.

Anak manis itu Ayu namanya, ia berasal dari Kabupaten sintang. Seorang balita berusia 4 tahun dengan kondisi sedang berjuang keras untuk bertahan agar terus hidup.

Siang hari ini adalah tepat hari pertemuannya saya dengan anak tersebut, dikarenakan saya menjenguk tante yang sedang mengidap penyakit “Kista” di sebuah tempat pengobatan alternatif herbal alami “Kediaman Pendeta Acong” tepatnya di Rangkang, Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang.

Tempat ini adalah tempat pengobatan tradisional semuanya menggunakan obat yang berasal dari bahan-bahan alami yang diambil dari alam, baik berupa daun-daun kayu maupun akar kayu. Yang melaksanakan pengobatan disini sudah pasti banyak pantangannya “Terutama itu tidak boleh makan daging” dan banyak lagi pantangan lainnya.

Siapa sangka bahwa pasien yang berada di penginapan ini semua menghidap penyakit yang tergolong berat untuk penyembuhannya dan memerlukan biaya yang mahal untuk sembuh, seperti; Kista, Kanker, Tumor, Bocor jantung, dan lain-lain.  Semuanya ini adalah penyakit berat yang bisa mematikan.

Dengan melihat semua kondisi pasien mempunyai penyakit seperti itu, saya berkata pada tante “Teknologi dan Penyakit sama-sama maju ya”. Semakin maju teknologi semakin bermacam-macam juga jenis penyakit yang mematikan.

Pada saat saya berada di kamar penginapan pasien, ada seorang pasien bernama Bonny, ia mengidap penyakit Kanker Jaringan Lunak di pahanya…… ia berasal dari Bekasi. Ia pun berkata pada saya :

“Coba kamu lihat anak itu yang baring dikursi panjang tersebut”.

“Mana?” jawab saya

“Di sana dekat teras”

“Owh,, mang kenapa dengan anak tersebut?”

“ Itu Ayu, dia anaknya pintar lho”.

“Kamu ke sana aja dia anak yang sangat spesial, bisa dikatakan seperti Limited Edition” seperti itulah kata Bonny.

Saya pun bergegas beranjak dari kamar tersebut menuju tempat dimana anak manis itu dibaringkan.

Kondisinya sangat memprihatinkan, ia terbaring lemah dengan tubuh yang sangat kurus di kursi tersebut. Ia mempunyai penyakit Tumor di Otak Kecilnya. Penyakit ini baru terdeteksi sekitar 4 bulan yang lalu, sudah puas orang tuanya berusaha berobat kemana-mana. Ya seperti kita ketahui masih balita mau di operasi ya orang tuanya tidak mau, mereka menghindar dari operasi tersebut dan akhirnya memilih jalan untuk pengobatan alternatif. Tempat ini diketahui oleh orang tuanya dari seorang dokter tempat mereka konsul tentang Ayu. Dokter dan para pastor menyarankan untuk di bawa di tempat ini.

Ternyata benar kata Bonny, ia memang pintar sekali.

“Tante, siapa namanya?” Tanya Ayu pada saya.

“Nama tante Ika, jawabku”

“Tante, ada kueh tidak?”

“Ada, jawabku. Ayu kuehnya dimakan aja dulu ya kuehnya enak kok”

“Tante, ada kueh lebaran tidak tanyanya?”

“Tidak, sayang. Lebaran sudah lewat dan tante tidak lebaran tante Natalan sayang”

“Owh”

“Kakek, kita natalan kan”? tanyanya pada kakeknya.

“Iya, jawab kakeknya”

“Kakek, kita natalnya buat kueh ya kek”.

“Iya Yu, natal pasti kita buat kueh yang banyak ya”, jawab kakeknya.

“Ayu, cepat sembuh ya kataku pada bocah mungil itu”

“OK” jawabnya.

Setelah lama berbicara dengan ibunya.

Saya pun berpamitan pada Ayu dan ibu serta kakeknya.

Setelah saya masuk kembali ke kamar penginapan. Bonny berbicara pada saya.

“Pintar kan anaknya?”

“Iya jawab saya”.

“Ayu itu dari masuk 2 Minggu yang lalu, tidak pernah mengeluh dan menangis dengan kondisinya seperti itu.

Ia anak yang punya pikiran tidak mau membuat orang tuanya susah. Setiap pagi Ayu selalu Berdoa pada Tuhan lho.. Saya tidak sanggup mendengarnya Berdoa setiap pagi, kalau mendengarnya bisa membuat air mata ingin menetes. Kata Bonny pada saya.

Ia adalah anak yang tidak ingin buat orang tuanya susah, ini ditandai pada saat saya bertanya pada ibunya ‘Apakah Ayu mengeluh sakit’ “Tidak” kata ibunya. Ia tidak bilang dimana yang sakitnya kalau ibunya bertanya.

Pagi itu saya dan Mila bertanya padanya;

‘Ayu, sakit dimana?’

‘Ia langsung menjawab di Tenggorokan katanya.’

Tetapi jika ibunya yang bertanya ia selalu bilang ia tidak sakit pada ibunya. Cerita Bonny padaku.

“Sangat Luar Biasa”, anak seumur itu bisa berpikir seperti itu. Ia berjuang melawan penyakitnya untuk bisa bertahan agar terus tetap hidup.

“Ayu merupakan contoh anak yang sangat sabar dan tegar dalam menghadapi kenyataan hidupnya”.

‘SEMOGA CEPAT SEMBUH YA AYU’

“BERKAT TUHAN SELALU MENYERTAIMU”

Posted in: Kesehatan